Kaulah itu
Rasa yang menjalar urat nadi
Mendesir aliran darahku
Kudamba dalam keramaian
Kucari dalam senyap
Kutimang taburan wangi bunga
Agar tiada duka bagimu
Kupatri hatiku hanya untukmu
Kau bagai fatamorgana kini
Sesuatu yang dekat tapi enggan kudekap
Dimanakah engkau
Elok rupa yang buyarkan impian
Bagai aliran air rautmu bening
Lekuk tubuhmu pancarkan gelora
Pesona mawar kau rampas
Kau begitu lembut perasa
Henyak nafas getarkan sukmaku
Sesalkah jika hanya itu yang kupunya
Lambaian sendu untukmu
Kaulah itu
Layu tiada daya
Waktu bius alam sadarmu
Pudarkan harum citramu
Terkurung kau dalam kaca
Mereka cengkeram engkau
Namamu kini wacana semata
Tapak kakimu menghitam
Tinggalkan tangis pilu
Pecah jadi serpihan rindu
Tubuh tanpa jiwa ini
Berjalan tanpa tujuan
Darah dan hati ini
Selalu setia menanti
Kaulah itu
Nama megah yang tinggal nama
Terucap lirih dalam upacara
No comments:
Post a Comment